CARA MELATIH MERPATI KOLONG
Melatih merpati bahan hingga menjadi merpati siap lomba perlu melalui
4 tahap, yakni Tahap Fokus Betina, Tahap Fokus Kolong/Patek, Tahap
Pengisian Tenaga, dan Tahap Titis Kolong.
1. Tahap Fokus Betina.
Merpati bahan, terutama merpati muda yang baru pertama kali mengalami
giring seringkali belum focus pada betinanya. Hobiis perlu melatih
merpati agar focus pada betina terlebih dahulu sebelum tahap latihan
berikutnya. Melatih merpati yang tidak melalui tahap ini sama saja
dengan merusak karakter merpati semenjak dini. Cara melatih agar merpati
focus pada betina adalah dengan cara mem-pale/jantur merpati dalam
jarak dekat, misal dari dongdang ke perut sang pelatih. Jika merpati
(jantan) belum mau terbang kea rah pelatih (betina), betina harus
didekatkan pada jantan agar jantan dapat melihat dengan jelas betinanya.
Latihan pale ini terus diulang-ulang hingga merpati dapat focus pada
betina tanpa terganggu oleh kehadiran merpati-merpati lain di
sekelilingnya. Setelah latihan pale, merpati jantan perlu dibiarkan
dekat dengan betina beberapa saat, dengan cara betina dipegang di tangan
kanan dan jantan dibiarkan bertengger di jangan kiri pelatih, hal ini
agar merpati tidak takut pada manusia. Adakalanya tahap Fokus Betina ini
menghabiskan satu masa giringan. Apabila merpati sudah tidak takut pada
manusia (pelatih) dan merpati sangat sigap untuk terbang kea rah perut
pelatih (dimana betina memang diposisikan di perut), maka latihan Tahap
Fokus Betina sudah berhasil dan siap dilanjutkan pada tahap berikutnya.
2. Tahap Fokus Kolong/Patek.
Tujuan dari latihan tahap ini adalah agar merpati mengenali dan
familier dengan titik landasnya. Pertama-tama merpati dilepas dari jarak
1 meter dari titik landasan dengan dihadapkan pada betinanya. Apabila
lepasan jarak 1 meter ini sukses, jarak lepas ditambah sedikit-sedikit
hingga jarak lepasan sekitar 10 meter (jangan ditambah lagi jaraknya).
Pada jarak 10 meter ini, merpati dilepas tetap menghadap betina dengan
tidak dilemparkan hingga kepakan sayap dinilai sudah kuat. Apabila
kepakan sayap dinilai sudah kuat, mulailah melepas pada jarak 10 meter
itu dengan cara dilemparkan namun tetap menghadap betina hingga merpati
nampak tidak ragu untuk landing dengan stut yang keras. Jika kepak
merpati sudah kuat dan merpati tidak ragu untuk landing dengan stut yang
keras, maka dilanjutkan dengan lepasan 10 meter dengan dilempar pada
arah yang membelakangi betina. Latihan ini terus dilakukan hingga
merpati sudah tidak bingung atau ‘keder’ dengan pola lepasan
membelakangi. Tahap Fokus Kolong/Patek ini bisa jadi menghabiskan 1 masa
giringan, bahkan lebih, tergantung dari kemajuan merpati yang dilatih.
3. Tahap Pengisian Tenaga.
Pada tahap ini merpati mulai ditambah jarak lepasannya sedikit demi
sedikit, awalnya dilepas tanpa gandengan (sendiri) hingga jarak 1 km.
Pada lepasan 10—100 meter, merpati yang mulai terbang langsung saja
‘diklepek’, JANGAN sekali-kali ‘diklepek arah jam 11 atau 12 (sudut
elevasi 60—90 derajat). Ingat, merpati yang Anda latih adalah merpati
stut kencang, bukan merpati biasa. Pada lepasan 100 meter—500 meter, pun
belum perlu mengelepek arah jam 11 atau 12, tunggulah hingga saat
merpati ‘meminta’ diklepek. Barulah pada lepasan 500 meter – 1 km, sudut
kelepekan sedikit demi sedikit dinaikkan. Merpati yang sudah ‘minta
diklepek’ sengaja dibiarkan dulu beberapa detik, semakin lama titik
klepeken diarahkan menuju posisi jam 11 atau 12, secara BERTAHAP. Perlu
Anda ketahui, sebagian merpati yang memiliki stut kencang BELUM akan
terbang tinggi di lepasan 1 km. Hal ini biasa-biasa saja dalam melatih
merpati model stut kencang. Jika merpati sudah mapan di lepasan 1 km,
mulailah digandeng dengan merpati (untul) yang terbiasa terbang tinggi,
lebih bagus lagi yang terbiasa juga turun dari posisi jam 12. Biasanya,
pada lepasan gandeng pertama-kedua-dan ketiga burung belum mau gandeng,
tapi cobalah terus beberapa kali lagi. Jika merpati berhasil terbang
gandeng namun tetap terbang rendah, maka perlu kembali ke latihan
terbang sendiri namun dengan frekuensi lepas yang ditambah (karena
burung belum cukup bertenaga). Jika merpati berhasil terbang gandeng
namun tidak mau turun saat diklepek berarti burung kurang mapan kolong,
maka perlu dilakukan terbang sendiri lagi. Pada latihan tahap ini belum
ada target burung masuk kolongan/ring. Apabila merpati yang Anda latih
sudah mau terbang tinggi dan gandeng, maka latihan sudah siap ke tahap
berikutnya. Catatan : latihan tahap 3 ini tidak mutlak ‘mentok’ di 1 km,
beberapa merpati membutuhkan hingga jarak 1,5 km bahkan 3 km.
4. Tahap Titis Kolong.
Tahap Titis Kolong akan sangat sukses dalam waktu singkat jika tahap
1,2, dan 3 dilakukan di Lapak Latih dengan tinggi kolong/ring yang bisa
dinaik-turunkan (diawali dengan tinggi kolong 1 meter kemudian dinaikkan
sedikit demi sedikit, bagian samping kolong diberi jaring agar merpati
tidak bisa lewat bawah kolong). Pada tahap ini yang perlu Anda lakukan
hanyalah menambah terus jarak lepasan dengan untul yang cocok, sambil
menaikkan posisi klepek mengarah arah jam 11 atau 12. Pada tahap ini
jangan sekali-sekali terpatok pada jarak lepasan start di lapak yang
umumnya hanya berjarak 1,2 km – 2 km saja. Merpati Anda sedang tahap
latihan, jangan ragu menambah jarak lepasan. Jika pada jarak tertentu
(misal 3 km) merpati Anda sudah mulai mau masuk kolongan, maka
pertahankan terus pada titik lepasan tersebut dengan untul yang sama.
Jika sekali saja merpati kembali ‘ngrobok’ maka perlu penambahan lagi
jarak lepasan (misal menjadi 3 km + 50 meter), begitulah seterusnya.
Jika dalam 1 giringan merpati Anda sudah konsisten ‘ngolong’ dengan
untul yang sama, maka pada giringan berikutnya boleh dicoba digandeng
dari jarak START RESMI dengan merpati lain yang biasa ikut perlombaan.
INGAT : jika sekali saja merpati kembali ngrobok, itu tanda merpati
belum titis kolong, maka perlu pengulangan latihan dengan untul dan
jarak lepas yang biasa saat latihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar